Bandar Lampung, – Teater Jabar SMK Nurul Falah Pugung Tanggamus mewakili Kabupaten Tanggamus dalam ajang Liga Teater Pelajar SLTA se-Provinsi Lampung yang diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Lampung bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
Liga Teater pelajar SLTA akan belangsung pada Tanggal 19 hingga 22 September 2016, diikuti oleh 14 sekolah pilihan diantaranya, SMAN 2 Bandar Lampung “ Sanggar Gema Hiptitas”, SMAN 7 Bandar Lampung “Sanggar Handayani”, SMK Nurul Falah “ Teater Jabal Lampung”, SMAN 9 Bandar Lampung “ Sanggar Kolastra”, SMK Tulang Bawang Barat “Sanggar Exis BA”, MA Al Maruf “Sanggar Saktah”, SMAN 2 Menggala “Sanggar Pijar”, SMAN 2 Negeri Katon “Sanggar Betik Khasa, SMAN 1 Mesuji “Teater Belang Pelangi”, SMAN 1 Metro “Sanggar Teater Pena”, SMAN 1Kota Gajah “Teater Sman Saga”, SMA IT Baitul Muslim “ Teater Baitul Muslim, SMAN 3 Metro “ Sanggar Teater Sman Three dan terakhir SMAN 1 Way Tenong “ Teater Sketsa”.
Pada liga teater tahun ini, panitia penyelenggara menentukan naskah-naskah teater yang akan dipentaskan oleh peserta liga diantaranya naskah Lawan Catur, Barabah, Pakaian dan Kepalsuan, Jam Dinding yang berdetak, Tanda Silang dan Bunga Rumah Makan. Dengan durasi pentas 45 menit dan bongkar pasang seting 15 menit untuk masing masing naskah yang dipilih oleh peserta.
Dari keenam naskah tersebut, Teater Jabal memilih untuk membawakan naskah Barabah karya Motinggo Busye yang di Sutradarai Oleh Hayatun Sofia Naini.
Barabah menceritakan kisah suami istri berbeda usia antara Banio dan Barabah. Banio sang suami berusia 70 tahun yang sebelumnya sudah kawin cerai sebelas kali dan Barabah merupakan istri ke dua belas yang berusia 28 tahun.
Yang menarik dari Barabah versi Teater Jabal adalah kesetiaan seorang istri kepada suami yang jauh lebih tua tampak jelas dan nyata melalui peran, gestur dialog yang yang tentunya sudah disesuaikan dengan konsep yang dimiliki. Kemudian dari segi setting dan properti panggung Barabah versi Teater Jabal diangkat pada tahun 70-an. Bahkan dari kostum para tokoh Banio yang diperankah oleh Miftahudin, Barabah (Chika Amelia), Zaitun (Viramida) dan Adibul (Badrul Jamal) nampak sesuai dalam konsep yang coba dibangun tesebut. Setting Rumah yang dihadirkan diatas panggung tampak jelas dengan kamar tidur lengkap dengan propertinya, ruang tamu sederhana dipadu dengan seperangkat kursi meja rotan khas menandakan tempo dulu makin terasa dan tempat bersantai keluarga sederhana Barabah dan Banio sekaligus berada dekat dengan meja makan mereka.
Penonton tampak hikmat dan tertib menyaksikan dari awal pementasan Barabah yang dibawakan Teater Jabal School di Gedung Taman Budaya Lampung, Senin (19/9/2016).
Karakter Barabah (Chika Amelia) yang terlihat sebagai istri solehah, rajin namun cemburuan coba dimuculkan di adegan awal usai sholat Dhuha kemudian merapihkan rumah sembari menunggu kepulangan Suami yang dicintainya Banio (Miftahudin). Bersaja serta manja pada awal adegan suami istri yang disisipi konflik Barabah yang suka cemburu ketika Suaminya Banio mengingat mantan istri- istrinya dahulu. Banio yang paham betul sifat Barabah langsung merayu agar tidak berlama-lama merajuk dan tak disangka membuat riuh penonton yang terhibur dengan aksi Banio.
Permasalahan kembali mucul dengan kedatangan Zaitun (Firamida) yang disalah artikan oleh Barabah yang pencemburu. Tak berhenti disitu cemburunya Barabah juga berimbas pada Adibul (Badrul Jamal) yang merupakan calon suami Zaitun yang sebenarnya ingin meluruskan maksud kedatangan Zaitun kerumah Banio yang tenyata ayah kandung Zaitun. Belum juga maksud tersampaikan Banio pun ikut salah paham. Karena kesabaran dan keuletan Adibul kepada calon mertuanya membuat suasana jadi kondusif dan tenang.
Belum sempat Adibul menyampaikan maksud kedatanganya, Zaitun yang sudah tak sabar menunggu pun kembali masuk kerumah Banio dan sontak membuat gaduh suasana yang tampak diatas panggung. Baik Barabah terlebih Banio terkejut seketika mengetahui bahwa Zaitun adalah anak kandungnya dari istri ke enam yang hendak meminta restunya untuk menikah dengan Adibul. Dan pada akhirnya suasana haru menjadi penutup rangkaian adegan naskah Barabah karya Motinggo Busye yang disajikan oleh Teater Jabal School tersebut.

0 Komentar